top of page
Search
  • Writer's pictureOnlist Natali

Memilih Rumah Terbaik di Kota Depok

Updated: Feb 15, 2021

Banyak orang beranggapan bahwa dalam mempersipakan investasi jangka panjang perlu di siapkan dana yang besar, namun nampaknya tidak. Bila anda lihat saat ini banyak realisasi investasi yang bisa anda manfaatkan untuk bisa menjadi asset simpanan anda di hari tua yaitu properti rumah. Jika kita lihat, memasuki awal tahun realisasi pembangunan rumah semakin hari-semakin meningkat, hal ini karena minat masyarakat akan hunian tersebut yang bertambah hari demi hari. Apalagi jika harga suatu rumah naik, tentunya akan menjadi bakal investasi yang menggiurkan.


Dari beberapa wilayah yang ada di Indonesia, kota depok merupakan lokasi yang banyak di cari oleh segelintir orang untuk melakukan investasi atau pembelian rumah. Hal ini karena rumah depok memasuki era modern, dimana setiap lokasi bebas dari kepadatan penduduk dan polusi udara. Bagi anda yang ingin membeli rumah di depok, mungkin tahun ini adalah kesempatan yang baik untuk investasi rumah dengan ukuran 6x6 atau 4x4. Anda bisa sesuaikan tipe rumah idaman di depok untuk investasi jangka panjang. Oleh karena itu, dalam mempersiapkan hal tersebut anda harus bisa melihat dan memilih rumah yang baik di kota depok. Apa sajakah itu? Mari kita simak berikut ini!


1. Lakukan survey secara mendetail tentang perumahan yang akan kita beli. Survey dapat dilakukan baik melalui Web atau survey lapangan. Buat komparasi, scoring, dan analisa berdasarkan parameter dan spesifikasi rumah yang kita inginkan.


2. Pemilihan rumah sendiri dapat memakai beberapa parameter, misalnya seperti di bawah ini.

  • Posisi di dalam atau di luar cluster. Untuk keluarga muda yang masih memiliki anak kecil, pilihan rumah di dalam cluster lebih memudahkan dalam manajemen anak. Di dalam cluster serta relatif lebih aman karena biasanya ada satpam cluster yang menjaga arus keluar masuk mobil dan barang.

  • Arah hadap rumah (timur, selatan, barat, utara). Ingat matahari terbit dari timur dan tenggelam di barat. Sesuaikan apakah kita ingin mendapatkan matahari pagi atau sore, demikian serta dengan matahari dari depan, belakang, samping kanan atau kiri rumah kita.

  • Posisi di hook yang ada kelebihan tanah atau tidak. Ketersediaan sisa tanah dan letak rumah di hook (pinggir) memungkinkan kita dengan sederhana merenovasi rumah. Konsekuensinya adalah harganya yang relatif lebih mahal.

3. Datangi pemasaran (advertising) perumahan dan minta informasinya rumah dari yang kita beli dengan lebih rinci. Minta pihak pemasaran perumahan untuk mengantar kita langsung ke lokasi atau cluster yang kita pilih. Interview tetangga sekitar atau satpam apabila masih ada informasi yang kita butuhkan.


4. Standing rumah ada dua jenis yaitu siap huni dan indent. Untuk rumah yang statusnya siap huni, biasanya kita dapat langsung melihat rumah yang ingin kita beli. Sebagian besar perumahan memakai mannequin indent, jadi kita hanya dapat memilih lokasi dari gambar website map, dan kita harus menunggu 8-24 bulan dari akad kredit untuk proses pembangunan rumah.


5. Harus teliti dengan yang satu ini. Cek lagi, harga rumah telah mencakup apa saja. Biasanya harga rumah telah termasuk PPN 10%, biaya Akta Jual Beli (AJB) dan biaya Sertifikat Hak Guna Bangunan (SHGB). Tapi harga belum termasuk Bea Perolehan Hak Atas Tanah Bangunan (BPHTB) dan biaya KPR (provisi, notaris, administrasi, asuransi jiwa dan kebakaran, APHT, and so forth). Harga rumah (tanah dan bangunan) ditambah dengan BPHTB biasanya disebut dengan harga pengikatan.


6. Untuk rumah yang siap huni, biasanya memerlukan waktu 1-2 bulan dari akad kredit, sampai rumah dapat kita tempati (serah terima rumah). Biasanya proses 1-2 bulan itu digunakan untuk: melakukan pembersihan dan pengecatan ulang rumah, pendaftaran PLN, PDAM, Line Telpon, dsb. Kita mendapatkan waktu garansi kerusakan rumah atau kadang disebut masa pemeliharaan, dengan durasi 3-6 bulan dari proses serah terima rumah. Waktu garansi (masa pemeliharaan) itu dapat gunakan untuk komplen dan meminta perbaikan free of charge apabila rumah kita bocor, dinding retak atau kerusakan lain.


7. Sebaiknya dalam masa pemeliharaan, jangan dulu melakukan renovasi rumah secara signifikan, karena itu akan menghilangkan 3-6 bulan garansi kerusakan. Masalah ini biasanya tertulis jelas di PPJBTB. Jangan lupa untuk menambahkan inside rumah, memasang teralis di pintu dan jendela, serta memasang bak penampungan air dan toren untuk backup bila air PDAM atau sumur tidak lancar. Intinya usahakan mengurus segala keperluan lain berhubungan dengan isi dan desain rumah kita, sebelum kita tempati. Karena setelah kita tempati, proses seperti itu akan relatif lebih repot kita lakukan.

15 views0 comments

Recent Posts

See All
bottom of page